[polldaddy poll=1417600]
Pertama kali saya membaca nama mata kuliah Kecakapan Antarpersonal, ada sedikit rasa senang di hati saya karena saya memikirkan mata kuliah yang akan memperbaiki kecapakan saya untuk berinteraksi dengan orang lain dan manajemen diri. Saat Bu X memulai menerangkan tentang aturan main di kelas saya juga senang sampai akhirnya dosen kita yang satu ini menyuruh mahasiswa untuk memakai pakaian ?office look? yang kira-kira intinya seperti ini: kemeja lengan panjang, dasi, sepatu hitam, sabuk hitam (ini yang saya tangkap).
Bagi saya dengan menyuruh mahasiswa berpakaian seperti itu akan membuat mahasiswa yang sudah menemukan kepribadiannya akan sedikit demi sedikit pupus dan muncul kepribadian baru yang sama sekali berbeda dengan kepribadiannya sekarang. Apa yang saya rasakan ?Oh tidak, bagaimana dengan aku? Dari mana aku dapat sepatu hitam? Satu-satunya sepatuku adalah sepatu batik !_!? dengan perasaan sedikit dongkol. Mungkin Bu X pernah atau sering menemui orang-orang seperti saya saat menjadi trainer atau mengajar di kelas.
Memang hal itu akan membentuk kepribadian baru bagi orang yang belum menemukan jati dirinya. Tetapi bagi orang lain (saya) hal itu malah memungkinkan untuk menghancurkan kepribadian dan image yang sudah saya bentuk. Kenapa saya bilang begitu? Bagi saya, jika semua pakaian mahasiswa di atur seperti itu, salah satu keunikan mahasiswa yaitu ingin tampil beda akan hilang. Setiap orang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, kenapa harus merubahnya? Karakteristik yang pada sebagian orang adalah sebuah aset dan atau sebuah image yang sudah melekat pada orang lain harus diganti.
Fakta:
- Bob Sadino saat bertemu dengan Presiden RI tetap mengenakan kemeja dan celana pendek yang sudah menjadi ciri khasnya.
- Onno W. Purbo saat mengisi seminar baik di dalam atau di luar negeri dan saat mengunjungi perdana menteri negara lain ?baju formal?nya adalah: kemeja batik.
- Dan apa yang menjadi ciri khas seorang Adi Nugroho dilihat dari penampilannya? Sama seperti pak Onno W. Purbo: batik. Entah baju, celana, sepatu, cover laptop, sandal, dasi dan hal lainnya.
Saya membangun image batik agar melekat di tubuh saya sudah selama setahun dan akhirnya, saat saya tidak mengenakan atribut berupa batik, orang-orang di sekitar saya sebagian akan bertanya? Kok tumben ga pakai batik?? Saat saya di kampus yang saya kenakan batik, saat di acara formal atau pun tidak yang saya kenakan batik. Walau kadang saya harus menutup kemeja saya dengan baju almamater atau pun jaket (karena kadang kedinginan di dalam ruangan) saya tetap memakai batik selama masih ada kemeja batik yang bersih di lemari pakaian saya.? Apa yang saya inginkan dengan itu? Memperkuat image batik dalam diri saya.
Beberapa alasan saya memakai batik:
- hal ini lebih efektif untuk menyatakan cinta kepada batik daripada melakukan demo, membuat artikel soal M negara pencuri dan sebagainya untuk melawan M yang merebut hak paten batik milik Indonesia.
- Kampanye bahwa batik bisa dipakai untuk pakaian sehari-hari baik untuk kalangan muda ataupun tua.
- Batik itu keren 🙂
- Lebih nyaman memakai batik daripada kemeja polos
- Saya suka hal-hal yang berbau seni
- Sebuah icon yang melekat di diri Adi Nugroho dan kadang membuat saya menjadi objek perhatian
- Secara tidak langsung membuat orang-orang disekitar saya menjadi tidak malu memakai batik.
Memang saya punya beberapa kemeja warna polos dan celana hitam yang kadang juga saya pakai, tetapi ini soal pelajaran kepribadian. Saya tidak mau dan mungkin Ibu X juga tidak mau jika mahasiswanya hanya memakai pakaian formal pada saat mata kuliah saja lalu setelah mata kuliah berakhir berubah lagi menjadi pribadi yang dulu. Jika saya lakukan hal itu, membuat saya berlaku seperti pembohong.
Hal yang ingin saya dapatkan di mata kuliah ini bukanlah merubah penampilan saya tetapi perbaikan dalam hal manajemen diri, manajemen waktu, manajemen kepemimpinan, skill berbicara di depan publik dan skill untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Memang Bu X benar saat bilang: “penampilan seseorang akan menentukan kepercayaan orang lain kepada kita, jika kita ?berpakaian formal? maka orang lain akan lebih mudah percaya kepada kita. Bisa saja orang lain percaya kepada kita walau pakaian kita tidak ?formal? tetapi itu membutuhkan waktu yang lama.” Saya mengambil resiko dengan waktu yang lama itu. Jadi, apakah saya tetap harus mengikuti peraturan untuk memakai pakaian ?office look??
pakai batik harus ,, bangga.
kalo kamu ke mabes ABRI kalo kamu pakai jeans ngak bakalan kamu bisa masuk .. kalo pakai baju batik boleh masuk,.
gue di luar negeri juga kadang masih pakai batik untuk pergi acara2 yang resmi .. karena batik lebih formal.
gue dan teman di sini pernah pergi kondangan ke tempat orang arab. yang mereka pakai pakaian putih semua. gue dan teman pakai batik tetap elegan .. oke boss.. jangan malu pakai batik.. karena itu adalah identitas bangsa. piss//
BATIK adalah kebanggaan Indonesia,,jangan malu pakai batik..
ajining rogo soko busono
Yang lebih penting dari batik adalah sisi historisnya dan juga sisi filosofisnya, namun yang terakhir ini yan sering amburadul cos banyak anak muda yang ndak tahu motif batik plus beberapa orang juga sering kebalik pas make batik terutama jariknya pas waktu dipesta adat pernikahan.
So, Kobarkan semangat batik dengan segala turunannya.
Salam kenal mas Adi.
Baru tahu aku, ternyata msh ada anak muda Indonesia yg bangga pake batik….bagus lah mas. Tapi saya blm sepenuhnya paling pas acara formal saja.
setuju, mengkampanyekan batik dengan memakainya. setuju, tiap orang boleh memiliki ciri penampilannya sendiri. batik memang luwes kok, untuk sehari-hari atau formal bisa digunakan, mungkin yang bisa dibedakan adalah modelnya. salam kenal sesama pelestari budaya indonesia
Batik Itu Kebanggaan Bangsa Ini baik di Pekolangan atau dimanapun……..
Salam kenal dan Mampir Balik ya……..
Bule kalo dateng ke Indonesia, pasti dikasih souvenir yg bernuansa tradisional termasuk batik. Bahkan kalo kita lihat acara makan malam tamu negara, mereka pun pakai batik.
Nah batik kan milik kita, kenapa kita ga boleh pakai? Toh esensi mengikuti perkuliahan ga ada larangan kita pakai batik. Jam kuliah kan yang penting pakaian sopan dan rapi. So…pakai batik, siapa takut????
Apa pun alasannya, make batik itu necis dan lebih rapih kesannya [wellgromed] gitu 🙂
Salam kenal deh ya dari sayanya
Salam hangat
Ben
batik juga masih terkesan office look kok …
buktinya karyawan kantor swasta dan pemerintahan di ahri jumat sering pakai seragam batik.
Mas Adi,
Memang harus diakui, penampakan fisik berpengaruh terhadap “citra diri”. Seseorang yang tampil dengan pakaian yang “resmi” misalnya, jas, dasi, sepatu hitam, secara umum akan lebih dihargai daripada yang pakai T-Shirt, celana kumal dan sandal jepit. Pada akhirnya pakaian juga bisa menumbuhkan kepercayaan diri. Seseorang yang mula2 “biasa2 saja” bisa saja kemuadian jadi “tidak biasa” setelah penampilannya diperbaiki.
Tapi memang, pada prinsipnya percaya diri itu harus datang “dari dalam”. Kalau Anda bisa begitu, seperti halnya om Bob sadino, yang kemana2 pakai celana pendek, ya OK OK saja. Karena Om Bob, sudah PD dari awalnya. Jadinya pada tahap itu “pakaian luar” tidak banyak pengaruhnya.
Jadi yang paling baik menurut saya, ya benahi dulu dari dalam, baru kemudian keluar.
Mas Adi mau pilih yang man monggoooo… 😉
Batik motifnya ada banyak. Jadi bisa dijadikan pakaian non formal tinggal pandai-pandai memilih motif yang bisa untuk maen dan formal(acara penting). Masing-masing motif memiliki filosofi.
Memang sejak dahulu batik digunakan untuk acara formal kerajaan(Menerima tamu kerajaan,pernikahan,dll), setelah perkembangan maka batik boleh dipakai oleh rakyat dan sekarang berkembang dengan pesat sekali serta motifnya pun beragam.
Di tmpat kerja saya,tiap hr jumat pake batik,saya jg suka koleksi batik,tp yg harganya terjangkau kantong saya.Oya tq udah mampir,saya jg udh isi pollingnya.Sukses mas adi, be your self.
aku suka batik……….
batik oh batik
wueeh… Adi, teruskan usahamu tuk mempromosikan batik di negeri sendiri…. Kalo aku sih pake batik cuma pas acara formal aj.. Tapiii… baju tidur/piyamaku batik loh… hehehe…. berarti kalo mo dibilang formal/ga formal tergantung ama model baju n corak batiknya….. (**Di, tukeran link ya…)
mas ora di posting ta sepatu batikmu dah nginjek tangkuban perahu.. heee…
tiada hari tanpa batik di…hehehe.
bravo batik…mari cintai dan lestarikan batik Indonesia