Handphone = Sembako

Al Quran. Al Baqarah
Ayat 215 :
Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah : “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.
Ayat 245 :
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkah hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan.

Kebutuhan akan handphone sama dengan kebutuhan akan sembako. Mungkin itu kalimat yang tepat untuk menggambarkan kondisi masyarakat di Indonesia atau di negara-negara lainnya. Tidak seperti tahun 2005 dulu yang hanya 2 orang saja di dalam kelas saya yang mempunyai handphone alias saat itu handphone masih bisa dibilang barang mewah, sekarang anak-anak SD pun sudah banyak yang mempunyai handphone baik di desa maupun di kota. Ada yang bilang berjualan handphone itu sekaran seperti berjualan kacang goreng, insya Allah pasti laku.

Sebenarnya seberapa berkembang sih kebutuhan akan teknologi komunikasi? Ada yang lebih hebat lagi daripada anak SD yang menenteng handphone. Dulu saat saya sedang makan malam di pinggir jalan Kota Pekanbaru bersama anak-anak GDLN UNRI, ada pengemis laki-laki buta yang dituntun oleh seorang perempuan yang sebaya. Saat kami sedang menyantap hidangan masing-masing, sang pengemis datang menyodorkan tangan sebelah kanannya kepada kami. Tepat pada saat ingin diberikan uang, tiba-tiba terdengar suara dering handphone. Bukan handphone salah satu dari kami, karena saat itu juga sang pengemis merogoh benda yang berdering itu dari sakunya lalu menempelkannya di telinganya. Lalu aku ngapain? Melongo takjub. Ternyata selain populasi kendaraan roda empat yang lebih banyak daripada roda dua, ada juga pengemis yang sudah melek IT. Setelah selesai bercakap-cakap dengan lawan bicaranya, sang pengemis memasukkan handphonenya ke dalam saku lalu melanjutkan aksinya kepada teman saya yang duduk paling dekat dengannya. Ya, teman saya pun merelakan uangnya untuk diberikan kepada pengemis itu. Setelah sang pengemis pergi kami cuman berpandangan satu sama lain.

Jadi tak heran jika sekarang para penyedia layanan seluler berlomba-lomba membuat iklan dan produk mereka semenarik mungkin untuk menarik pelanggan. Tentu saja dengan pertumbuhan penduduk, eh salah :p, pertumbuhan pemakaian handphone yang membludak beberapa tahun ini juga melejitkan pendapatan para penyedia layanan seluler tersebut.

Tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh user yaitu tingkat kegunaan atau manfaat handphone tersebut. Seberapa pentingkah handphone bagi kehidupan anda? Apakah benar-benar sama pentingnya dengan sembako atau malah nilai negatif yang muncul? Uang habis untuk membeli pulsa bahkan untuk pulsa pacarnya padahal pulsa tersebut tidak digunakan sebijak mungkin. Dihambur-hamburkan untuk suatu hal yang “sebenarnya” tidak perlu (ini penulis nyindir diri sendiri loh, klo ngerasa ya yuk kita renungkan sama-sama). Jika memang seperti itu, kenapa tidak kita sumbangkan saja pulsa yang sudah terlanjur kita beli ke suatu hal yang lebih penting dan lebih berarti bagi orang lain. Misalnya? sekarang kan sudah ada layanan untuk berzakat via SMS (ingat zakat yang “wajib” tidak hanya zakat fitrah) yang nantinya akan memotong pulsa sodara-sodara sekalian. Dan jika masih berupa uang, jangan tunggu lama-lama lagi, harta anak-anak yatim masih ada yang dititipkan di dompet kalian.

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zhalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (Neraka),” (An-Nisaa’: 10).

N.B.:

Pembayaran zakat via sms bisa melalui YDSF. Info: ydsf.or.id.
Selain itu www.rumahzakat.org juga merupakan website yang patut dikunjungi.

2 thoughts on “Handphone = Sembako”

  1. BEttul banget.. terkadang orang lebih mendahulukan membeli handphone merek terbaru yang terkenal walo harga selangit, sampai nekat ngutang. Padahal toh fasilitas yang dipake paling cuma sms, miscoll,ama poto2, n denger musik. telp jarang, ngenet bahkan jarang atau malah ndak pernah, Kejadian di kampung aye neh di lampung sono

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.