Assalamualaikum,
lagi-lagi tulisan ketinggalan kereta 😀
Tanggal 29 Mei 2009 kemarin merupakan jalan-jalan ilmiah keluar kota keduaku. Kali ini tetap bersama si jahe dan parahnya hanya berdua saja. Bagooos,,,, pasti timbul gosip ga jelas lagi ni. Oh iya, kali ini kita jalan-jalan ke Tuban tepatnya di SMA Negeri 2 Tuban.
Perjalanan dimulai dari Jogja ke Semarang. Bisa dibilang bus yang kita tumpangi tidak hanya sedekar eksekutif tetapi juga eksklusif karena kira-kira sampai separuh perjalanan ke Semarang penumpangnya cuman 2 biji. Ya, cuman aku dan si jahe yang tidak berhenti ngomong di sampingku.
Setelah sampai di terminal Terboyo kita (aih… kita) transit naik bus ke arah Tuban. Pemandangannya lumayan bagus saat bus melewati pinggir laut utara pulau jawa. Berbeda dengan area di sebelah selatan pulau jawa yang banyak area berpantai, di sini dari jalan langsung nempel ke laut. Sayang saat itu tidak bawa kamera yang lumayan bagus. Padahal momentnya bagus banget. Ada cahaya matahari yg muncul dari celah-celah awan menyoroti laut, di situ berkerumun kapal-kapal kecil para nelayan. Mantap banget.
Maghrib kita sampai di terminal baru Tuban. Saking barunya kalau Maghrib sudah tidak ada aktivitas di situ. Benar-benar sepi, jadi seperti anak hilang berdua. Untuknya sekitar setengah jam kemudian panitia dateng dan kita dirumahkan di penginapan.
Saya tipikal orang yang jarang sekali bisa bikin slides jauh-jauh hari sebelum presentasi. Masih bekerja berdasarkan mood dan masih mirip last minute student. Setelah makan malem langsung saja aku ngeluyur ke warnet di dekat penginapan. Yup, dapet warnet yang lumayan cepat aksesnya dan suasana yang lumayan tenang. Berbeda dengan warnet-warnet di jogja yang bisa dipakai sebagai hotel murah, di Tuban kebanyakan warnet lesehan dan sekat antar bilik tidak terlalu membuat user bisa ngelakuin hal-hal yang tidak sepantasnya dilakukan (seperti ngupil lalu menempelkan upilnya di bawah meja. Hayo…. siapa yang di warnet sering melakukan perbuatan itu :p). Okeh, back to the point. Akhirnya setelah mengumpulkan mood, slidesnya selesai jam 3 pagi. Padahal jam 8 harus sudah ready ni mata.
Beberapa jam kemudian sudah aku temukan diriku sedang duduk di depan para murid sma (ilernya mulai netes..) dan disamping kepala sekolahnya serta tak ketinggalan titelku yang berubah menjadi bapak adi (gubrak).
Akhirnya dimulai juga belajar bareng teman-teman baru. Oh iya, belajar barengnya kali ini dalam rangka pembentukan dan peresmian klub IT SMA N 2 Tuban yang diberi nama OrbIT (kayak nama warnet tempat aku singgah dulu). Materi pertama aku kasih judul “Rahasia Mudah Belajar Komputer”. Alhamdulillah teman-teman lumayan tertarik dengan materi simple yang aku bawakan.
Hari kedua di isi dengan praktek security di windows xp by jahe. (kira-kira sendiri materinya apa ya 🙂 ). Semua komputer di lab yang dipakai menggunakan OS gnu/linux ubuntu. Ubuntu attackernya dan windows xp jadi targetnya. Ehehehe, request dari panitia loh. Entah mengerti atau tidak, tetapi teman-teman sepertinya masih banyak yang kurang paham tentang materi yang disampaikan. Mungkin terlalu berat karena harusnya diberikan dasarnya terlebih dahulu. Walau dengan banyak halangan akhirnya beberapa teman-teman berhasil nembus. Keren.
Setelah itu? Aku keluarkan lagi jurus slides of kepepetnya lagi. Dalam 15 menit aku berhasil bikin 1 materi hasil copas sana sini dan langsung aku bawakan saat itu juga. Materinya tentang pengenalan jaringan karena ternyata mereka belum pernah diajari tentang itu. Kebalik mungkin ya, seharusnya materi ini dulu baru yang tentang keamanannya. Tapi, wateper lah, hajar bleh….
Acara ditutup dengan foto-foto dan peresmian club IT yang saat itu belum ditentukan nama klubnya. Baru setelah beberapa bulan kemudian aku dikasih kabar kalau nama klubnya adalah ORBIT. Lumayan, dapat teman-teman baru dan ketemu dengan guru IT di SMA itu yang benar-benar luar biasa, Pak Gito (mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan nama ataupun alamat). Beliau memposisikan dirinya sebagai teman terhadap murid-murid di situ, bukannya sebagai orang yang harus terlihat adanya batasan antara dirinya dengan muridnya. Alhasil Pak Gito jadi guru favorit di situ. Oh iya, saat istirahat ada guru dateng lalu nyalamin aku sambil bertanya, “sudah punya putra berapa pak?” (gubrak). Doooh… jenggot oh jenggot.
Berhubung sudah sore, saya dan si jahe tidak bisa pulang dan harus menginap di sana 1 malam lagi. Ada cerita seru apa saat perjalanan yang tidak akan terlupakan mungkin sampe seumur hidup. Tunggu saja lanjutannya di rubrik yang lain.
Mas, Kq Jauh banget ketinggalan keretanya??? udah berbulan-bulan baru keluar….:D
eh mas, sekarang anggota OrBIT nambah dari kelas X yg baru….jumlah totalnya(ditambah kelas XI dan XII) kira 44 anak. kapan-kapan main lagi y….ndk SMADA! Tapi anaknya jangan lupa dibawa.,…:D
Assalamu’alikum Mazz Adi …
q kutip satu kalimat ya Mazz ..
“Doooh JENGGOT … oh JENGGOT”
jenggot menjadikan muka jd muka2 tuA ya Mazz ..(Maaf SEMBRONO).. he he
blog N keren Mazz .. mksh materinya hari ini … ksh saran dunks buat blog aq yg msh amburadul .. he (msh ngopi n ngeteh Mazz) soale males nulis he …