My Amikom

Assalamualaikum

Setaun yang lalu, saat aku baru saja lulus dari SMK N Negeri 2 Pengasih, keinginan dan semangat untuk kuliah menggebu di hatiku. Walau orang tuaku tak sanggup membiayaiku, walau orang tuaku berharap aku bekerja membantu mereka di sawah, kerja di tempat saudara atau sekalian jadi TKI tapi aku tetap bersikeras untuk kuliah. Ya Allah, semoga aku bukan termasuk golongan anak durhaka yang tidak mau menuruti perkataan orang tuaku.

Alhamdulillah, ada yang membantuku meringankan beban orang tuaku membiayai kuliahku. Orang2 dibalik layar yang namanya tak ingin disebut tapi hampir selalu ada dalam doaku. Terima kasih semuanya, terima kasih Ma karna akhirnya ijinkanku untuk kuliah. Dan kini, aku telah menjadi mahasiswa Amikom dan tentu saja berdasi 🙂

Alhamdulillah, Amikom dosennya banyak yang luar biasa bersemangat dan percaya diri saat mengajar khususnya Pak Yanto dan Pak Eric. Satu yang belum sempat saya tanyakan kepada Pak Yanto dan Pak Eric, “Apa sih rahasia dibalik semua itu?”. Tapi ada juga dosen yang ingin saya kritik. Tanpa menyebut nama, saya ingin bilang kalau ada dosen di amikom yang selalu memeriahkan suasana kelas dengan berbicara yang menyindir ke hal2 yang berbau mesum. Walau saya tau dosen tersebut melakukannya agar mahasiswanya tidak ngantuk dan terlalu tegang, tapi saya tetap tidak suka jika hal2 berbau mesum tersebut yang dibawa. Jika ingin membuat lelucon yang smart donk kayak Pak Eric.

Amikom tahun ajaran ini jumlah pendaftar mahasiswa barunya naik 23%, berbeda dengan PT lain yang kebanyakan malah peminatnya turun. Itu membuktikan bahwa Amikom semakin dikenal di Indonesia tetapi ada efek buruknya dari hal itu. Amikom menjadi sesak karena banyaknya penghuni baru di kampus tersebut. Setiap saya tiba di Amikom pagi-pagi, selalu saja ada mahasiswa duduk di tangga dan juga di lantai. Coba kalau Amikom pakai elevator, pasti ga bakal ada yang berani duduk di tangga 😀 Jika bisa di setiap depan kelas dipasangin kursi tunggu. Walau mungkin ga bisa mencakup semua mahasiswa tapi itu bakal bikin mahasiswa yang nunggu jam pelajaran kelihatan lebih teratur.

Fasilitas di Amikom memang bisa dibilang lengkap daripada PT2 yang lain, cuman harusnya itu diimbangin dengan akses internet yang lebih cepat (denger2 amikom mau pakai fiber optic) dan jumlah box dingdong yang lebih banyak. Kasian kan kalau mahasiswa amikom harus mengantri buat bisa mengakses internet dari box dingdong dan kadang mahasiswa yang sedang memakai box ga ngerasa atau cuek aja jika ada orang lain yang mau pakai box tersebut.

Amikom menyarankan atau bisa dibilang mewajibkan setiap mahasiswanya mempunyai komputer, tetapi bagaimana dengan orang2 yang belum mampu buat beli komputer? contohnya saya. Bagaimana jika Amikom mengadakan kredit laptop atau komputer untuk mahasiswa atau civitas amikom biar mahasiswa yang belum punya komputer juga bisa merasakan tidur di kos2an dengan sebuah komputer di sampingnya. Eh salah, biar setiap mahasiswa amikom mempunyai komputer tapi tidak terlalu membebani mahasiwa atau orang tua mahasiswa tersebut.

Kalau boleh saya tanya kepada pihak amikom, kenapa pelajaran etika muslim hanya ada pada semester pertama saja (CMIIW)? Apakah bisa dipastikan hanya cukup dengan waktu 1 semester saja bisa mengubah etika kami-kami yang morat-marit ini? Mungkin bagi mahasiswa yang aktif bisa mencari tempat dimana mereka bisa mendapatkan air rohani mereka (walah bahasane jo) mungkin di masjid atau lewat organisasi semacam UKI dsb, tapi seberapa banyak yang aktif? Tidak semua mahasiswa mau datang ke pengajian-pengajian di masjid-masjid, ga semua mahasiswa mau merelakan dirinya ikut organisasi keislaman. Ya “kalau bisa” pelajaran etika muslim diadakan sampai mahasiswa amikom lulus.

Sepertinya itu dulu yang bisa saya utarakan. Saatnya berburu kost2an kembali. Lom dapet kos2an je

 

13 thoughts on “My Amikom”

  1. walah jenengan amikom juga toh padahal saya pernah kesasar kesini loh … coba donlot pcmav tapi gagal…
    yang ini menang wis…

  2. waduh mas Adi salut sayaaa jadinyaa ceileee… eh mas insya Allah taun depan ane ke Amikom (klo masih hidup):D tunggu ane disana (emang siapa gue yaa) ya sekalian bisa wat tuker ilmu heheheh ehh keliru nambah ilmu.. dah dulu yaaa

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.