Potong Rambut = Karya Seni

Assalamualaikum
Hari ini aku berniat untuk motong rambut. Selain ada yang nyuruh motong rambut karena biar lebih ganteng, memang kepalaku ini ga sinkron kalau rambutku rada panjang. Alhamdulillah hari ini jadi potong rambut juga walau eksekusinya dilakukan sekitar jam 10 malam. Itu karena tadi sore tukang cukur favoritku belum menampakkan diri. Tepatnya di Rapi Rambut, Adem Ayem yang berada di sebelah utara kampus Amikom, sebelah selatan warnet crossnet.
Walau tempat potong rambut kecil dan hanya tersedia 1 kursi untuk eksekusi, tetapi aku suka potong rambut di sini karena kalau tidak salah tukang eksekusinya kuliah di ISI. Bukan dari segi pendidikan secara langsung yang membuat diriku betah, tetapi buat aku eksekutor yang aku lupa namanya ini lebih pantas disebut membuat seni daripada memotong rambut. Tidak asal potong seperti di sebuah tempat potong rambut yang pernah aku sambangi, walau lumayan terkenal di jogja dan pelayanannya cepat tetapi saat eksekusi kurang menjiwai. Berbeda dengan di tempat paporitku itu, benar-benar bagaikan kepalaku ini sebuah karya seni saat dieksekusi.
Tapi baru aku sadari setelah bercermin di kontrakan. Ternyata di pinggiran dahiku ada sebuat otot atau urat (gak ngarti bedanya) yang terlihat jelas menonjol dibalik kulitku. Walah, apakah karena aku terlalu keras berpikir?  Ah, yang penting itu tidak mengurangi ketampananku (narsis pake banget :)))

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.