Reboot

Aku, akhir-akhir ini tidak menjadi seperti apa yang diriku inginkan. Banyak hal-hal negatif yang ada di dalam diriku mempengaruhi kepribadianku dan secara tidak langsung mempengaruhi lingkungan di sekitarku.

Egois
Ethical egoism is the normative ethical position that moral agents ought only to do what is in their own self-interest. Keegoisan ini membuat diriku menjadi lemah dan membuat orang-orang disekitarku kadang menjadi korban. Entah mengapa, hal-hal yang aku niatkan baik, hal-hal yang aku niatkan untuk membantu orang lain membuat diriku menjadi sosok yang egois. Mungkin terasa aneh bagi anda, tapi itu yang aku rasakan.

Terlalu Ambisius
Ambisiusme aku pikir memang dibutuhkan untuk setiap orang agar bisa maju. Tetapi terlalu ambisius akan membuat kita menjadi buta. Mengorbankan waktu, amanah lain dan tubuh ini untuk mengejar apa yang aku inginkan.

Dingin dan Kurang Senyum
Tipikal orang yang labil. Mudah berubah-ubah perasaan, perilaku, sifat… Kadang saat penat, stress dan kebingungan muncul. Aku menjadi orang yang dingin, sedikit bicara (walau sebenarnya memang pendiam tetapi frekuensi bicaraku makin berkurang). Menjadi orang yang susah untuk tersenyum. Mungkin teman-teman yang peka terhadapku bisa mengetahui apa yang aku rasakan dari mimik mukaku.

Manajemen
Mulai dari manajemen diri, manajemen waktu, manajemen rohani dan lainnya, semuanya masih kacau. Walau aku sering membaca buku-buku motivasi atau banyak hal yang bisa membuatku termotivasi untuk memperbaiki manajemenku, itu hanya dapat mempengaruhiku selama beberapa hari. Setelah itu kembali berubah menjadi Adi yang unmanaged(begitu kira-kira).

Aku mengibaratkan kinerja diriku menjadi sebuah kotak kardus. Sedangkan amanah dan masalah-masalah yang muncul sebagai tumpukan pakaian. Seharusnya seluruh tumpukan pakaian yang aku miliki bisa aku masukkan ke dalam kotak kardus. Tetapi karena manajemenku dan berbagai hal-hal negatif di atas membuatku memasukkan pakaian dengan sembarangan, tanpa aku lipat terlebih dahulu. Hasilnya, kardusku tidak bisa menampung semua pakaian tersebut. Maka dari itu aku ingin mencoba menata, melipat pakaian itu terlebih dahulu sebelum dimasukkan lagi ke dalam kardus.
Apa langkah yang akan aku ambil? Mengeluarkan semua pakaian yang ada di dalam kardus – melipatnya dengan rapi – memasukkan kembali ke dalam kardus dengan rapi pula. Implementasinya pada dunia nyata?

Rapikan Manajemen

Mulai dari mengatur prioritas.
Keimanan
Tentu ini aku jadikan prioritas, walau kadang akhir-akhir ini aku mengalami kejenuhan pada acara mentoring di UKI. Aku orang yang ingin bebas, free, merdeka. Juga dalam mencari ilmu iman, aku punya cara tersendiri. Ga hanya lewat liqo’/mentoring. Buku, www dan chatting juga menjadi caraku untuk mencari ilmu iman. Keimananku belum bisa dibilang baik, daya ingat/menghapalku lemah jadi hapalan ayat-ayat Al Quran dan hadist juga lemah. Selain itu, aku juga susah untuk mengapal wajah dan nama orang (ga semua nama orang di lingkungan asalku aku hapal padahal mereka hapal dengan diriku, aku ga hapal nama teman sekelas, aku ga hapal teman2 di komunitas).

Orang Tua
Sampai sekarang aku belum bisa membuat orang tuaku bangga. Aku sendiri juga belum merasa menjadi anak yang berbakti dan dakwah di dalam keluarga juga masih kurang. Tetapi alhamdulillah sedikit demi sedikit aku mulai melihat orang tuaku mulai memahami pikiranku. Mereka mulai berubah seiring kebiasaan yang aku bawa saat aku pulang.

Teman, Sahabat, Saudara,Network
Ada beberapa masalah yang muncul dengan seorang sahabatku akhir-akhir ini. Yah, apalagi kalau bukan karena keegoisanku. Maaf teman, diriku saat ini sedang bertarung dengan keegoisanku. Aku merasa sering merepotkan teman-temanku tetapi aku belum memberi manfaat untuk mereka. Di mana aku berdiri sekarang?

Kuliah
Dulu kuliah hanya sebuah impian. Hingga Allah mengirim seorang hamba-Nya untuk membantuku(siapa?ada deh :)). Sampai aku sedikit memaksa orang tuaku yang saat itu ga setuju kalau aku kuliah(masalah ekonomi. apalagi?) dan akhirnya kini aku di sini. Di basement Amikom. Jujur aku juga ada perasaan sedikit jenuh akhir-akhir ini untuk masuk kelas. Aku merasa lebih baik belajar sendiri, belajar dari komunitas dan belajar dari internet daripada duduk mendengarkan di kelas. Kenapa? aku lebih suka metode belajar membaca, melihat dan mempraktekkan(tak terlalu suka teori). Tetapi aku tidak bisa begitu saja meninggalkan kuliah tentunya. Jadi, kuliah tetap aku prioritaskan.

Pekerjaan
Cari duit? kenapa jadi prioritas? Jika belum bisa mengatur waktu dengan baik kan mending prioritas di kuliah saja?
Ya, mungkin memang begitu bagi sebagian teman-teman yang lain. Tetapi tidak bagiku. Maaf mas, orang tuaku hanya petani dan kadang jika ada kerjaan-kerjaan lain yang bisa orang tuaku lakukan ya mereka lakukan asal kerjaan halal. Tetapi aku bangga dengan semangat mereka berdua.
Orang tuaku memintaku untuk kuliah sekaligus cari kerjaan part time untuk membantu beliau berdua. Aku sendiri malu dan sudah tidak enak lagi untuk meminta uang kepada orang tuaku. Banyak hutang yang harus mereka tanggung untuk membiayai sekedar makanku sehari-hari. Kadang saat aku pulang dan minta uang saku, Ibuku sibuk nyariin pinjaman entah kemana.
Kerjaan apa yang aku lakukan? Ya jika ada yang request dibikinin web ya dibikinin. Selain itu maenan Adsense dan sebagainya walau masih relatif kecil penghasilannya. Dulu sempat jadi operator warnet selama 9 bulan tetapi karena terlalu capek jadi aku keluar.

Organisasi dan Komunitas
Tidak semua bisa aku handle, jadi daripada amanah yang diberikan tidak bisa aku penuhi… ya ada yang mungkin aku lepas.

Aku bukan orang yang bagus dalam berorganisasi. Setelah hampir setahun di UKI Jashtis, setelah melihat dari kinerjaku terhadap amanah-amanah yang diberikan kurang, untuk periode kepengurusan selanjutnya aku memilih untuk vakum sejenak. Bukan berarti aku benar-benar lepas. Hanya saja aku seseorang yang suka bekerja dari luar. Semoga aku bisa membantu organisasi ini dari luar kotak. Aku punya draft acara sendiri untuk UKI(lagi-lagi egoisme ini muncul tetapi semoga egoisme yang berguna untuk orang lain).

I have many plans for this community. Dakwah bagiku tidak hanya lewat kajian-kajian di masjid. Bagiku aku juga bisa berdakwah di komunitas ini. Dalam bentuk apa? rahasia donk 🙂 Bagiku ini komunitas yang menjadi medan dakwahku. Jadi untuk komunitas aku lebih fokus di sini.

Komunitas open source di Amikom. Aku diangkat menjadi pengurus secara dadakan. Satu yang aku suka di sini, aku bisa menjadikannya sebagai batu loncatan untuk mengajak teman-teman menggunakan GNU/linux, memakai aplikasi legal dan meninggalkan yang ilegal. Semoga masih termasuk dalam lingkup mengajak orang lain menuju kebaikan :D. Tetapi aku tidak ingin terlalu menghabiskan waktu di sini.

Aku sudah jarang terlihat di basecamp atau di forum komunitas ini. Oi, ni jaket 2 biji masih nongkrong di kamarku. kapan ya dikasi ke yang punya :p

Mungkin bagi kalian mudah untuk mengatur waktu jika hanya segitu kegiatannya. Tetapi semua orang memiliki manajemen yang berbeda-beda.

5 thoughts on “Reboot”

  1. Sebenarnya obatnya gampang kok, tinggal sering2 aja kunjungi blogku… Lama-lama juga akan nemuin gimana caranya biar tetep hepi… pokoknya keep spirit!!!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.